Saban hari waktu,
Melihat ia berdetik,
Masih lagi aku ini,
Dalam kemilau noda,
Coretan pada bait ini,
Lemah bagai kaki,
Kaki yang baru bertatih,
Bertatih jatuh rebah.
Sungguh ia bergelodak,
Kadang sunyi sepi,
Berayun dalam lamunan,
Sehingga sebak telah berlalu.
Masihkah punya waktu,
Menanti saat depan nanti,
Adakah kental dalam diri,
Berdepan diri sendiri.
Ke garisan sana nanti,
Bersama sahabat yang lain,
Tersenyum bila terpandang,
Kelibat susuk noda ini.
Oh... pimpin lah daku,
Bersama mengharung denai,
Denai yang telah lama,
Lama sudah disusuri.
TintaresaM