berkenan bukan terkenan, berlembut dalam santunan, berkenan pada perasaan, melirik pada senyuman.
mata yang bak bersinar, siapa yang hendak melakar, hamba yang rasa tertampar, dunia yang bagai berputar.
secarik sejauh bak selembar, sebidang dekat tak terbiar, sekuak hamba tak terpusar, sepandang hamba yang berpinar.
1 ulasan:
Tanpa Nama
berkata...
mataku restu hatiku nafi, hatiku mengiya mataku menidak, perit mamahami apa kumahu, jerih lagi mengerti apa hendakNya, kuturutkan hati bimbangku mati, kuturutkan akal sejengkal tak gerak, kutatap, kufikir, kurenung, ku tahu, akhirnya kupilih pasrah segala...
Utusan itu berlalu bak angin, jika tiada berpaut pada tinta maka teringat jua lewat hendaknya, ia datang ketika hujan, ia datang ketika susah, ia datang ketika sayu, ia datang bila-bila sahaja, tak tercoret maka tak terpotret, lalu minda menjadi kusut dek secebis menjadi kudis.
Pencari mencari apa yang dicari lantas ketemu barang yang dicari mula diri tercari-cari, jelas barang yang dicari terus diri tercari-cari nyata diri yang dicari maka tetap tinta mencair diri resam jua melata di bumi.
1 ulasan:
mataku restu hatiku nafi,
hatiku mengiya mataku menidak,
perit mamahami apa kumahu,
jerih lagi mengerti apa hendakNya,
kuturutkan hati bimbangku mati,
kuturutkan akal sejengkal tak gerak,
kutatap, kufikir, kurenung, ku tahu,
akhirnya kupilih pasrah segala...
Catat Ulasan